Minggu, 26 Juni 2016

Suka Bernyanyi? Ini Manfaatnya untuk Kesehatan


Suka Bernyanyi? Ini Manfaatnya untuk Kesehatan

SHUTTERSTOCK Banyak orang yang menyanyi saat mandi
KOMPAS.com - Hampir semua dari kita suka menyanyi, minimal di kamar mandi atau di mobil. Anda harus tahu, menyanyi - selain menyenangkan hati, juga sangat bermanfaat untuk kesehatan. Ini dia daftar manfaatnya.


Mengurangi stres dan meningkatkan kualitas hidup
Studi menunjukkan, adanya perubahan mood yang positif di antara penyanyi paduan suara. Peneliti menemukan, mereka merasa lebih bahagia, kecemasan dan depresi mereka berkurang, setelah mereka menyanyi di atas panggung.

Mempererat ikatan sosial
Sepanjang sejarah, manusia telah menciptakan musik tetapi para ilmuwan agak bingung mengapa mereka menciptakan musik.
Salah satu teori mengatakan, berbagi pengalaman emosional sangat penting untuk kelangsungan hidup bersama dalam kelompok. Salah satu cara berbagi pengalaman emosional adalah dengan bermusik bersama.
Sebuah studi yang lebih baru menemukan, anggota paduan suara yang baru terbentuk selama satu bulan, merasa lebih dekat satu sama lain, dibanding dengan anggota kelompok seni lainnya yang juga baru terbentuk selama satu bulan.

Meningkatkan kekebalan pada pasien kanker
Jelas bernyanyi tidak akan menyembuhkan penyakit yang mengancam jiwa. Tapi penelitian terbaru menunjukkan benyayi masih menawarkan manfaat.
Peneliti menguji sampel air liur dari sekelompok pasien kanker dan menemukan kadar molekul sistem kekebalan tertentu yang disebut sitokin, meningkat setelah pasien bernyanyi dalam satu paduan suara. Plus, hormon stres mereka turun.

Menyehatkan jantung Anda
Bernyanyi berarti mengatur pernapasan. Saat Anda mengambil napas, detak jantung Anda mulai melambat.
Yoga dan bernyanyi diduga dapat membantu meningkatkan variabilitas detak jantung (ukuran jeda waktu antara detak jantung), demikian menurut sebuah studi tahun 2013.

Mengurangi dengkuran
Dalam sebuah studi yang membandingkan penyanyi paduan suara dan non-penyanyi di London, peneliti menemukan turunnya frekuensi mendengkur secara signifikan di antara kalangan penyanyi.
Bernyanyi rutin akan menguatkan oto-otot saluran udara dan inilah yang menyebabkan kuantias dan kualitas dengkur berkurang banyak.

Membantu penderita asma
Sebuah penelitian ilmiah tahun 2014 menyebutkan, bahwa menyanyi dapat meningkatkan fungsi paru-paru dan mengurangi gejala pada penderita asma ringan.
Penelitian ini masih bersifat penelitian awal dan memerlukan penelitian lanjutan. Namun, tak ada salahnya jika mulai sekarang, penderita asma mulai bernyanyi setiap hari. Anda tidak akan rugi karenanya.
Editor : Bestari Kumala Dewi
Sumber: Prevention.com,

Kamis, 16 Juni 2016

Sering Lupa? 6 Penyebabnya


Sering Lupa Tiba-Tiba? Ini 6 Cara Melatih dan Meningkatkan Daya Ingat
Fahri Zulfikar - detikEdu
Senin, 22 Nov 2021 09:00 WIB
0 komentar
SHARE

https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5820918/sering-lupa-tiba-tiba-ini-6-cara-melatih-dan-meningkatkan-daya-ingat


URL telah disalin

Foto: Getty Images/Goodboy Picture Company
Jakarta - Sering merasa kesulitan ketika mengingat sesuatu hal? Ternyata hal itu bisa dilatih agar kemampuan otak bisa memiliki daya ingat lebih baik.

Ada beberapa faktor yang bisa menyebabkan orang jadi mudah lupa. Misalnya faktor keturunan, masalah kesehatan, ataupun gaya hidup.


Untuk itu, diperlukan cara untuk melatih dan meningkatkan daya ingat agar tidak mudah lupa. Berikut caranya merangkum dari laman Healthline.

Baca juga:
14 Kegiatan yang Dapat Meningkatkan & Menurunkan IQ, Jangan Sampai Keliru Ya!

6 Cara Melatih dan Meningkatkan Daya Ingat:

Latih Otak dengan Permainan

Melatih keterampilan kognitif dengan bermain permainan yang mengasah otak adalah cara yang menyenangkan dan efektif untuk meningkatkan daya ingat.


Teka-teki silang, permainan mengingat kata, Tetris, dan bahkan aplikasi online yang didedikasikan untuk pelatihan memori adalah cara terbaik untuk memperkuat memori.


Sebuah penelitian yang melibatkan 42 orang dewasa dengan gangguan kognitif ringan menemukan bahwa bermain game di aplikasi pelatihan otak selama delapan jam selama periode empat minggu meningkatkan kinerja dalam tes memori.


Ciptakan kebiasaan yang rutin

Mengatur kebiasaan yang akan dilakukan sehari-hari bisa meningkatkan kemampuan mengingat. Misal ketika kita terbiasa membaca buku maka banyak dari tulisan di buku yang bisa diingat tanpa harus sengaja mengingatnya.


Kebiasaan lain seperti menciptakan jadwal kegiatan sehari-hari atau hobi juga bisa membantu meningkatkan daya ingat.


Berolahraga

Olahraga penting untuk kesehatan fisik dan mental secara keseluruhan. Penelitian mengatakan bahwa berolahraga bermanfaat bagi otak dan dapat membantu meningkatkan daya ingat pada untuk segala usia, dari anak-anak hingga orang dewasa yang lebih tua.


Misalnya, sebuah penelitian terhadap 144 orang berusia 19 hingga 93 tahun menunjukkan bahwa satu kali olahraga ringan selama 15 menit dengan sepeda stasioner menyebabkan peningkatan kinerja kognitif, termasuk memori.


Tidur Cukup

Tidur memainkan peran penting dalam sebuah proses di mana ingatan jangka pendek diperkuat dan diubah menjadi ingatan jangka panjang.


Penelitian menunjukkan bahwa jika seseorang kurang tidur, maka bisa berdampak negatif pada memori atau daya ingat.


Misalnya, satu penelitian yang mengamati efek tidur pada 40 anak antara usia 10 dan 14 tahun. Satu kelompok anak-anak dilatih untuk tes memori di malam hari, kemudian diuji keesokan paginya setelah tidur malam.


Sedangkan kelompok lain dilatih dan diuji pada hari yang sama, tanpa jeda antara pelatihan dan pengujian.


Hasilnya, kelompok yang tidur antara pelatihan dan pengujian melakukan 20% lebih baik pada tes memori.


Luangkan Waktu untuk Meditasi

Latihan meditasi dapat mempengaruhi kesehatan secara positif dalam banyak hal seperti mengurangi stres, menurunkan tekanan darah dan bahkan meningkatkan memori.


Sebuah penelitian menunjukkan bahwa mahasiswa Taiwan yang terlibat dalam praktik meditasi seperti mindfulness memiliki memori kerja spasial yang jauh lebih baik daripada mahasiswa yang tidak berlatih meditasi.

Baca juga:
10 Kebiasaan Mudah untuk Meningkatkan Kecerdasan, Nongkrong Termasuk?

Mengurangi Gula

Makan terlalu banyak gula tambahan dalam jangka panjang bisa menyebabkan masalah kesehatan dan penyakit kronis, termasuk penurunan kognitif.


Penelitian telah menunjukkan bahwa diet yang penuh gula dapat menyebabkan memori yang buruk dan mengurangi volume otak, terutama di area otak yang menyimpan memori jangka pendek.


Oleh karena itu, mengurangi gula tidak hanya membantu ingatan tetapi juga meningkatkan kesehatan secara keseluruhan.


Nah, itulah 6 cara melatih dan meningkatkan daya ingat agar tidak mudah lupa. Yuk lakukan mulai sekarang detikers!


Baca artikel detikedu, "Sering Lupa Tiba-Tiba? Ini 6 Cara Melatih dan Meningkatkan Daya Ingat" selengkapnya https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5820918/sering-lupa-tiba-tiba-ini-6-cara-melatih-dan-meningkatkan-daya-ingat.

Download Apps Detikcom Sekarang https://apps.detik.com/detik/







Sering Lupa? 6 Hal Ini Bisa Jadi Penyebabnya

Shutterstock Ilustrasi
KOMPAS.com - Anda sering menggeledah rumah untuk mencari kunci. Atau Anda tiba-tiba tidak bisa mengingat nama guru anak Anda. Anda membuat janji dengan dokter gigi, namun baru ingat tiga sampai enam hari kemudian.
Terdengar akrab? Jangan takut, kebanyakan kasus lupa bukanlah sesuatu yang serius, kata Majid Fotuhi, MD, PhD, pendiri dan ketua medis dari NeurExpand Brain Center di Luterville, MD.
Kurang tidur, obat-obatan tertentu, dan bahkan stres dapat berdampak pada memori Anda. "Untungnya, daya kerrjja otak kita bisa berubah dan ditingkatkan," kata Dr Fotuhi.
"Daya ingat dapat didorong dengan intervensi yang sederhana namun kuat." Berikut adalah hal-hal mengejutkan yang memengaruhi memori Anda, dengan cara yang positif juga dengan cara negatif.

Disfungsional tiroid
Ketika tiroid Anda rusak, Anda mungkin akan merasa terlalu panas, terlalu dingin, cemas, depresi dan daya ingat menurun.
"Meskipun tiroid tidak memiliki peran tertentu dalam otak, kehilangan memori adalah salah satu gejala yang memberitahu bahwa tiroid berhenti berfungsi normal," kata Dr. Fotuhi.
Tiroid adalah sebuah kelenjar berbentuk kupu-kupu yang ada di sepanjang bagian depan tenggorokan Anda, tiroid mengatur hampir semua proses metabolisme tubuh Anda.
"Orang-orang dengan dengan kadar tiroid tinggi atau rendah, sangat mungkin mengalami kesulitan mengingat dan berkonsentrasi," katanya.

Hot flashes
Hot flash adalah perasaan hangat yang terasa di wajah, leher dan dada. Seringkali diikuti dengan kulit di area-area itu memerah. Saat gejala hot flash datang, mungkin Anda juga akan merasa seperti ada kabut bergulir ke otak Anda.
"Semakin sering seorang wanita mengalami hot flash di masa menopausenya, semakin buruk kemampuannya untuk mengingat nama dan cerita," kata Dr Fotuhi.
"Untungnya, hot flashes tidak merusak otak dengan cara apapun. Memori akan meningkatkan setelah hot flashes mereda.

Kurang tidur
Kurang tidur akan membuat Anda kesulitan mengingat nama rekan kerja baru Anda. "Individu yang kurang tidur atau mengalami gangguan tidur tidak hanya akan menderita gangguan memori, tetapi juga akan merasa kelelahan di siang hari, sulit fokus, dan kecepatan reaksi juga berkurang.

Kecemasan dan depresi
Rasa cemas dapat menganggu memori Anda, menurut beberapa studi ilmiah. "Kami belum mengerti hubungan antara keduanya, tetapi bukti kuat menunjukkan depresi, kecemasan, dan penyakit bipolar mengganggu sirkuit saraf yang terlibat dalam kerja otak dalam mengingat sesuatu," kata Dr Towfigh.
Tingkat keparahan gangguan memori sering mencerminkan keparahan gangguan mood yang diderita pasien. Semakin berat gangguan, semakin parah juga kemampuan mengingat yang kita alami.

Merokok
"Merokok merusak otak dengan cara merusak suplai darah," kata Dr Towfigh. Penelitian yang dipublikasikan dalam Archives of General Psychiatry dikumpulkan dari data yang diperoleh dari lebih dari 7.000 pria dan wanita menemukan, penurunan fungsi otak terjadi lebih cepat pada para perokok dibanding dengan orang-orang yang tidak pernah merokok.

Pola makan tinggi lemak
Makanan berlemak tinggi juga dapat menyebabkan masalah memori. Satu studi menunjukkan, bahwa tikus remaja memiliki proses pembelajaran dan memori yang lebih buruk setelah diberi makanan berlemak tinggi selama delapan minggu.
Sementara studi lain pada tikus paruh baya menemukan, bahwa hippocampus (bagian dari otak yang bertanggung jawab untuk memori jangka pendek) mungkin sangat rentan terhadap dampak dari diet tinggi lemak.
Penelitian lebih lanjut diperlukan, untuk menentukan dengan pasti apakah pola tinggi lemak juga bisa berdampak pada memori manusia.
Namun yang pasti, pola makan sarat lemak meningkatkan risiko diabetes tipe 2, hipertensi, dan penyakit kardiovaskular, yang semuanya bisa menyebabkan kerusakan otak.
Editor : Bestari Kumala Dewi
Sumber: www.health.com,